Langsung ke konten utama

Waspada! 6 Penyakit Berbahaya Akibat Obesitas yang Dibiarkan


        Memiliki berat badan yang berlebih dapat memicu terjadinya berbagai macam penyakit. Apabila dibiarkan akan mengancam jiwa. Masih tidak percaya? bahwa obesitas sejatinya sedang mengintai Anda. Namun, sebelum membahas penyakit berbahaya yang disebabkan obesitas, Anda perlu mengetahui apakah Anda obesitas atau tidak.

       Anda bisa dikatakan overweight atau memiliki berat badan yang lebih ketika BMI lebih banyak dari 25. Namun ketika angkanya mencapai 30 bahkan lebih, berarti Anda sudah masuk pada kategori obesitas yang wajib Anda waspadai. Lalu bagaimana cara menghitung BMI? BMI bisa disebut sebagai IMT atau Indeks massa tubuh, Anda perlu menggunakan rumus ini untuk mengetahui BMI. BMI = berat badan : tinggi x tinggi.

         Ada dua tipe obesitas. Pertama, obesitas yang sering terjadi pada pria yang memiliki perut buncit dan badan seperti gentong, obesitas ini disebut sebagai tipe sentral. Adapun yang kedua yakni obesitas yang sering terjadi pada wanita yang mengalami usia menopause. Biasanya mereka ditandai dengan pantat dan pinggul yang besar, apabila tampak kejauhan mirip dengan buah pir, obesitas ini disebut sebagai tipe ginoid. Ada beberapa penyakit bahaya yang disebabkan oleh obesitas, antara lain:

 1. Penyakit Jantung

       Obesitas dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan serangan jantung. Kondisi ini terjadi ketika penumpukan lemak di arteri yang mempersempit aliran darah dan membatasi pasokan darah ke jantung. Obesitas yang dibiarkan akan melonjak tinggi kemudian memicu kadar kolestrol LDL secara tinggi, dan bisa mengurangi kadar HDL (kolestrol baik) yang berfungsi sebagai pencegah terjadinya penyakit jantung.

2. Stroke

       Obesitas dapat meningkatkan risiko stroke, yaitu kondisi ketika pasokan darah ke otak terganggu. Namun Anda perlu mengetahui penyebab store yang terjadi akibat obesitas yakni terdapat adanya peradangan. Peradangan terjadi dikarenakan lemak yang menumpuk secara berlebihan kemudian menghambat aliran darah, lalu penyakit stroke bisa terjadi. Selain menghambat aliran darah, obesitas memicu terjadinya penyakit store diakibatkan tekanan darah yang tidak bisa dikendalikan dengan baik.

3. Diabetes

   Orang yang kelebihan berat badan atau obesitas memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes dibandingkan orang dengan berat badan ideal. Bagaimana itu bisa terjadi? Pola makan yang tidak sehat, terutama akibat konsumsi karbohidrat yang berlebihan, dapat meningkatkan gula darah yang memicu penyakit diabetes.  Setelah tubuh mengkonsumsi karbohidrat, maka karbohidrat akan dipecah dan dicerna oleh tubuh menjadi glukosa (gula) yang kemudian diserap oleh tubuh melalui usus dan akan menuju ke aliran darah, selanjutnya digunakan oleh tubuh untuk metabolisme.

   Ketika setelah makan, gula akan mengalami lonjakan dalam darah, lalu akan dikeluarkan oleh insulin, insulin bekerja sebagai pengembali kadar gula yang ada di dalam darah menuju ke level normal. Lemak yang terlalu banyak akan menghambat kinerja insulin. Ketika lemak telah menghambat kinerja insulin, insulin sangat sulit mengubah glukosa menjadi glikogen, kemudian akan mengakibatkan kadar gula yang ada di dalam darah masih tinggi, walaupun tidak mengkonsumsi makanan. proses ini lah yang kemudian disebut sebagai latarbelakang terjadinya penyakit diabetes.

4. Kanker

    Obesitas merupakan pintu utama segala macam penyakit berdatangan, perlu Anda ketahui bahwa kanker menjadi salah satu penyakit yang dipicu oleh obesitas. Sebab orang yang memiliki lemak berlebih akan memicu meningkatnya kanker Rahim, kanker ginjal, kanker kerongkongan, serta kanker pankreas. Kanker sebab obesitas dikarenakan terdapat adanya peradangan yang disebabkan lemak visceral, lemak yang berada di organ vital. Jika lemak visceral semakin banyak maka akan mempengaruhi tubuh mengelola hormon estrogen dan insulin. Lemak yang mengelilingi organ vital juga tahu bagaimana sel akan mati dan membelah di waktu tertentu, oleh sebab itu risiko kanker akan terjadi secara meningkat.

5Masalah Pernapasan

     Obesitas dapat menyebabkan gangguan pernapasan, seperti sleep apnea, di mana seseorang berhenti bernapas selama beberapa detik selama tidur. Lemak yang tertimbun dalam saluran pernapasan akan menyulitkan seseorang bernapas. Anda bisa mengetahui ciri-ciri slepp apnea yang perlu Anda waspadai, yakni insomnia, saat tidur mendengkur, merasakan kantuk yang berlebih walaupun di siang hari, bahkan saat tidur napas terasa terengah-engah.

6. Penyakit Hati

         Obesitas dapat menyebabkan penyakit hati berlemak, yaitu kondisi di mana lemak menumpuk di hati dan merusak fungsi organ tersebut. Apabila dibiarkan akan terjadi keganasan pada hati dan peradangan hati.

      Obesitas adalah kondisi medis di mana seseorang memiliki kelebihan lemak tubuh yang berlebihan. Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai penyakit yang berpotensi mengancam jiwa, seperti kanker, stroke, penyakit jantung, penyakit hati, masalah pernapasan, dan diabetes. Untuk itu, Anda perlu mengelola berat badan dengan cara yang sehat serta menjaga gaya hidup yang aktif untuk mengurangi risiko terkena penyakit berbahaya yang disebabkan oleh obesitas.

           Namun, Anda tidak perlu khawatir bagaimana cara mengatur pola hidup sehat dan tentunya bisa mengelola berat badan yang ideal. Usahakan setiap pagi, Anda mengurangi makanan yang berlemak dengan cara mengkonsumsi bubur yang kaya akan manfaat, seperti bubur instan purefit. Bubur instan purefit sangat relevan bagi Anda yang sedang berusaha mati-matian memiliki berat badan yang ideal, karena dalam bubur tersebut memiliki komposisi umbi garut yang bisa membantu membuat perut anda kenyang seharian tanpa banyak mengkonsumsi makanan yang berlebih bahkan camilan yang sering Anda konsumsi. Bubur instan Purefit bisa Anda dapatkan dengan cara KLIK DI SINI.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Awas! Diabetes Mengancam Komplikasi

          Berdasarkan data yang dirangkum Internasional Diabetes federation (IDF), bahwa Indonesia memiliki jumlah penderita diabetes tipe satu dan paling banyak di Asia Tenggara, dengan rincian sebanyak 41,813 jiwa pada tahun 2022. Data tersebut dirinci 26.781 jiwa menderita diabetes tipe satu di usia 20-59 tahun, 13.311 diderita umur di bawah 20 tahun, sedangkan penderita sebanyak 1.721 jiwa diderita umur di atas 60 tahun.

Cara Jitu Gula Darah Auto Turun

       Gula darah tinggi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti diabetes dan masalah kardiovaskular (penyakit gangguan pembuluh darah dan jantung, yang mengakibatkan munculnya penyakit gagal jantung,  serangan jantung, hingga stroke ). Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga kestabilan kadar gula dalam darah. Berdasarkan data WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) tahun 2016, diabetes merupakan penyebab kematian nomor empat di Indonesia.