Langsung ke konten utama

Awas! Penyakit Botulisme Bisa Mematikan

      Botulisme bisa muncul akibat adanya racun dari bakteri clostridium botulinum, bakteri ini biasanya ada di sungai, debu, tanah, bahkan di dasar laut. Ketika di lingkungan normal bakteri tersebut tidak berbahaya. Namun ketika bakteri tersebut hidup di lingkungan yang minim oksigen akan melepaskan racunnya. Misalnya di kaleng tutup botol dan tubuh manusia.

   Penyakit ini memang masih langka, namun penyakit ini bisa mengancam nyawa. Racun dari bakteri Clostridium botulinum dianggap sebagai salah satu racun terkuat. Gejala botulisme biasanya mulai muncul beberapa jam hingga beberapa hari setelah terpapar bakteri clostridium botulinum. Gejala awal mungkin termasuk mual, muntah, sakit kepala dan kelelahan. Namun, gejala utama botulisme adalah kelemahan otot dan kesulitan bernapas. Gejala ini bisa berkembang dengan cepat dan bisa berakibat fatal jika tidak ditangani dengan cepat. 

       Racun yang dikelola bakteri clostridium botulinum bisa menyerang sistem saraf, yang kemudian mengakibatkan kelumpuhan otot atau kelumpuhan. Botulisme biasanya disebabkan oleh makan makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri clostridium botulinum.

       Namun pada nyatanya, pasien yang menderita penyakit ini bisa tertolong dengan penanganan yang tepat. Apabila penanganannya tertunda, racun akan menjalar ke beberapa otot yang mengatur napas, yang kemudian mengakibatkan kelumpuhan hingga mengancam kematian. Ada beberapa jenis penyakit Botulisme, diantaranya adalah:

 1. Botulisme karena Luka

    Ketika Sebagian tubuh mengalami luka, terkadang bakteri clostridium botulinum bisa datang dan masuk ke luka. Kondisi ini sering dialami oarang yang menyalahgunakan narkoba atau NAPZA (narkotika, psikotropika, dan obat terlarang), terutama yang masuk pada jenis suntik. Bakteri tersebut dapat mengkontaminasi heroin atau zat terlarang lainnya. Bakteri yang sudah tercampur dengan zat terlarang tersebut bisa memicu untuk berkembang bian dan memunculkan racun.

2. Botulisme yang disebabkan Keracunan Makanan

    Makanan yang terkontaminasi bakteri clostridium botulinum akan berdampak pada penyakit botulisme. Terlebih pada makanan kaleng yang diolah belum baik. Makanan yang diketahui memiliki kandungan bakteri clostridium botulinum diantaranya adalah: ikan kaleng, daging kaleng, ikan yang (diasap, difermentasi, atau diasinkan), buah-buahan atau sayuran kaleng yang rendah asam.

3. Botulisme yang Terjadi pada Bayi

      Bayi yang mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi spora clostridium botulinum bisa memicu terjadinya penyakit botulisme. Umumnya spora ini sering terjadi pada bisa ditemukan di dalam madu atau pada tanah. Spora yang masuk ke dalam tubuh bayi akan berkembang biak dan saluran pencernaan akan mengeluarkan racun. Perlu digaris bawahi, bahwa spora ini tidak membahayakan bagi bayi yang memiliki usia lebih dari satu tahun karena tubuhnya sudah memiliki resistansi atau ketahanan terhadap bakteri.

       Adapun pengobatan botulisme dengan cara memberi antitoksin botulinum, yang dapat menetralkan racun dalam tubuh. Selain itu, pasien biasanya memerlukan perawatan intensif, seperti ventilasi mekanis untuk memudahkan pernapasan. Pencegahan botulisme mencakup penanganan makanan dan minuman yang tepat, seperti memasak makanan pada suhu yang cukup tinggi untuk membunuh Clostridium botulinum dan membuang pengawet yang rusak atau bengkak.

       Perlu diingat juga bahwa botulisme merupakan penyakit langka. Namun, bisa sangat berbahaya jika tidak segera ditangani. Oleh karena itu, sangat penting untuk segera menemui dokter jika Anda melihat adanya gejala botulisme . Ternyata ada produk yang di dalamnya terdapat banyak kandungan yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Ingin tahu lebih lanjut produknya? KLIK DI SINI

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Awas! Diabetes Mengancam Komplikasi

          Berdasarkan data yang dirangkum Internasional Diabetes federation (IDF), bahwa Indonesia memiliki jumlah penderita diabetes tipe satu dan paling banyak di Asia Tenggara, dengan rincian sebanyak 41,813 jiwa pada tahun 2022. Data tersebut dirinci 26.781 jiwa menderita diabetes tipe satu di usia 20-59 tahun, 13.311 diderita umur di bawah 20 tahun, sedangkan penderita sebanyak 1.721 jiwa diderita umur di atas 60 tahun.

Cara Jitu Gula Darah Auto Turun

       Gula darah tinggi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti diabetes dan masalah kardiovaskular (penyakit gangguan pembuluh darah dan jantung, yang mengakibatkan munculnya penyakit gagal jantung,  serangan jantung, hingga stroke ). Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga kestabilan kadar gula dalam darah. Berdasarkan data WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) tahun 2016, diabetes merupakan penyebab kematian nomor empat di Indonesia.

Waspada! 6 Penyakit Berbahaya Akibat Obesitas yang Dibiarkan

        Memiliki berat badan yang berlebih dapat memicu terjadinya berbagai macam penyakit. Apabila dibiarkan akan mengancam jiwa. Masih tidak percaya? bahwa obesitas sejatinya sedang mengintai Anda. Namun, sebelum membahas penyakit berbahaya yang disebabkan obesitas, Anda perlu mengetahui apakah Anda obesitas atau tidak.         Anda bisa dikatakan overweight atau memiliki berat badan yang lebih ketika BMI lebih banyak dari 25. Namun ketika angkanya mencapai 30 bahkan lebih, berarti Anda sudah masuk pada kategori obesitas yang wajib Anda waspadai. Lalu bagaimana cara menghitung BMI? BMI bisa disebut sebagai IMT atau Indeks massa tubuh, Anda perlu menggunakan rumus ini untuk mengetahui BMI. BMI = berat badan : tinggi x tinggi.           Ada dua tipe obesitas. Pertama, obesitas yang sering terjadi pada pria yang memiliki perut buncit dan badan seperti gentong, obesitas ini disebut sebagai tipe sentral. Adapun yang kedua yakni obesitas yang sering terjadi pada wanita yang mengalami